Jumat, 17 Oktober 2008

suzanna

Suzanna
Daftar Mailing List
Kirim Email ke Teman
Kirim Komentar Ke Fans
Suzanna
Suzanna
Suzanna Martha Frederika van Osch
Perempuan
Kristen
Bogor, Jawa Barat, 14 Oktober 1942

Tanggal Meninggal:
15 Oktober 2008


Biografi :

Nama lengkapnya Suzanna Martha Frederika van Osch, populer dipanggil dengan nama Suzanna, adalah seorang bintang film layar lebar Indonesia, yang berjaya antara 1980-1990-an. Ia banyak membintangi film horror mistik dan panas, di mana saat itu pasar 'menerima' secara baik aktingnya.

Lahir di Bogor, Jawa Barat, 14 Oktober 1942, sosok Suzanna dianggap sebagai legenda horror Indonesia. Bahkan 'reikarnasinya' saat membintangi dalam FILM HORROR (2007), dirinya seperti sosok legendaris 'horror' yang tak terkalahkan.

Film-film populernya di antaraya, Bernapas Dalam Lumpur (1970), Beranak Dalam Kubur (1971), Pulau Cinta (1978), Ratu Buaya Putih, Ratu Ilmu Hitam (1981) dan lain sebagainya.

Sementara dalam perjalanan hidupnya Suzanna pernah menikah dengan aktor Dicky Suprapto, yang kini menjadi suami Rachmawati Soekarnoputri. Suzanna sendiri kemudian menikah dengan aktor laga Clift Sangra dan tinggal di Magelang, Jawa Tengah.

Suzanna mempunyai seorang putri, Kiki Maria yang mengikuti langkah ibunya ke dunia pentas.

Namun di sisi lain, Suzanna dan Kiki terlibat kehidupan kurang harmonis. Bahkan meningkat hingga perseteruan suaminya dengan ayah tirinya, Clift Sangra, hingga harus berhadapan di meja pengadilan.

Suzanna meninggal dunia di Magelang pada Rabu (15/10/2008), tepat di usianya yang ke-66 tahun.



Arsip Berita Foto:
Suzanna
Foto Galeri:
Suzanna
Suzanna


Apa kata fans tentang Suzanna :
M.Hamzah (17-10-2008 18:43:43)
Saya turut berduka cita"Nyai RaTu Kidul" itulah salah 1 peran dia. Semoga arwahnya diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa.

Richard.J.Kolondam (17-10-2008 13:43:32)
Turut berduka cita atas wafatnya suzana yang terbilang mendadak itu ,harimau mati meninggalkan belangnya,gajah mati meninggalkan gadingnya,dan Suzana meninggalkan gelar Ratu Horor Terbaik....Selamat jalan Suzana.

Eka Arditia (16-10-2008 16:14:52)
Saya sekeluarga mengucapkan TURUT BERDUKA CITA semoga Arwahnya diterima di SISI TUHAN yang MAHA ESA dan untuk keluarga yang ditinggalkan diberi keikhlasan ketabahan, dan kedamaian AMIN......












.



Kamis, 16 Oktober 2008

40 hari bangkitnya pocong

ho
GENRE : Horor
PEMAIN : IRWANSYAH, RAFFI AHMAD, SABAI MORSEK, CONNIE SUTEDJA
SUTRADARA : RUDI SOEDJARWO
PENULIS NASKAH : CASANDRA MASSARDI
PRODUSER : GOPE T. SAMTANI, SUBAGIO S
RUMAH PRODUKSI : RAPI FILMS
DURASI : 90 MIN
KLASIFIKASI PENONTON : 13 Tahun Keatas (13+)
TANGGAL RILIS : 6 MARET 2008

SINOPSIS :

JESSI merasa hari-harinya diawasi sosok misterius, ia sulit memejamkan mata karena mendengar suara-suara aneh, dan di saat ia terjaga, bayangan itu selalu muncul. Jessi pun mulai ragu, apa yang ia alami itu nyata atau ia sendiri mulai gila. Di saat bersamaan, Nino juga kepergok mengiriminya benda-benda mistik yang membuat Jessi semakin stress karena takut, Nino ingin Jessi ketakutan sehingga mau balik lagi menerima dirinya?

KEVIN, pemuda ramah dan charming, Jessi menyangka akhirnya ada satu hal yang menyenangkan yang bisa ia rasakan. Begitu Jessi dan Kevin semakin dekat, teror yang datang ke Jessi semakin parah. Pocong muncul di kosannya tengah malam. Nino merasa ia dan Jessi punya ikatan karena sebuah kejadian yang mereka lalui bersama. Kejadian di masa lampau itu, ternyata berkaitan dengan siksaan yang dialami Jessi, yang juga diam-diam dialami Nino

Selama empat puluh hari, Jessi dan Nino dikejar oleh arwah-arwah penasaran yang gentayangan ingin membalas dendam kepada mereka, karena setiap kesalahan memang harus dipertanggungjawabkan. Karena bila tidak, MEREKA AKAN DATANG !

Rabu, 15 Oktober 2008

Perfilman Indonesia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari

Perfilman Indonesia memiliki sejarah yang panjang dan sempat menjadi raja di negara sendiri pada tahun 1980-an, ketika film Indonesia merajai bioskop-bioskop lokal. Film-film yang terkenal pada saat itu antara lain, Catatan si Boy, Blok M dan masih banyak film lain. Bintang-bintang muda yang terkenal pada saat itu antara lain Onky Alexander, Meriam Bellina, Nike Ardilla, Paramitha Rusady.

Pada tahun-tahun itu acara Festival Film Indonesia masih diadakan tiap tahun untuk memberikan penghargaan kepada insan film Indonesia pada saat itu. Tetapi karena satu dan lain hal perfilman Indonesia semakin jeblok pada tahun 90-an yang membuat hampir semua film Indonesia berkutat dalam tema-tema yang khusus orang dewasa. Pada saat itu film Indonesia sudah tidak menjadi tuan rumah lagi di negara sendiri. Film-film dari Hollywood dan Hong Kong telah merebut posisi tersebut.

Hal tersebut berlangsung sampai pada awal abad baru, muncul film Petualangan Sherina yang diperankan oleh Sherina Munaf, penyanyi cilik penuh bakat Indonesia. Film ini sebenarnya adalah film musikal yang diperuntukkan kepada anak-anak. Riri Riza dan Mira Lesmana yang berada di belakang layar berhasil membuat film ini menjadi tonggak kebangkitan kembali perfilman Indonesia. Antrian panjang di bioskop selama sebulan lebih menandakan kesuksesan film secara komersil.

Setelah itu muncul film film lain yang lain dengan segmen yang berbeda-beda yang juga sukses secara komersil, misalnya film Jelangkung yang merupakan tonggak tren film horor remaja yang juga bertengger di bioskop di Indonesia untuk waktu yang cukup lama. Selain itu masih ada film Ada Apa dengan Cinta? yang mengorbitkan sosok Dian Sastrowardoyo dan Nicholas Saputra ke kancah perfilman yang merupakan film romance remaja. Sejak saat itu berbagai film dengan tema serupa yang dengan film Sherina (film oleh Joshua, Tina Toon), yang mirip dengan Jelangkung (Di Sini Ada Setan, Tusuk Jelangkung), dan juga romance remaja seperti Biarkan Bintang Menari, Eiffel I'm in Love. Ada juga beberapa film dengan tema yang agak berbeda seperti Arisan! oleh Nia Dinata.

Selain film-film komersil itu juga ada banyak film film nonkomersil yang berhasil memenangkan penghargaan di mana-mana yang berjudul Pasir Berbisik yang menampilkan Dian Sastrowardoyo dengan Christine Hakim dan Didi Petet. Selain dari itu ada juga film yang dimainkan oleh Christine Hakim seperti Daun di Atas Bantal yang menceritakan tentang kehidupan anak jalanan. Tersebut juga film-film Garin Nugroho yang lainnya, seperti Aku Ingin Menciummu Sekali Saja, juga ada film Marsinah yang penuh kontroversi karena diangkat dari kisah nyata. Selain itu juga ada film film seperti Beth, Novel tanpa huruf R, Kwaliteit 2 yang turut serta meramaikan kembali kebangkitan film Indonesia. Festival Film Indonesia juga kembali diadakan pada tahun 2004 setelah vakum selama 12 tahun.

Saat ini dapat dikatakan dunia perfilman Indonesia tengah menggeliat bangun. Masyarakat Indonesia mulai mengganggap film Indonesia sebagai sebuah pilihan di samping film-film Hollywood. Walaupun variasi genre filmnya masih sangat terbatas, tetapi arah menuju ke sana telah terlihat.

Daftar isi

[sembunyikan]

Sejarah

Film pertama yang dibuat pertama kalinya di Indonesia adalah film bisu tahun 1926 yang berjudul Loetoeng Kasaroeng dan dibuat oleh sutradara Belanda G. Kruger dan L. Heuveldorp. Film ini dibuat dengan aktor lokal oleh Perusahaan Film Jawa NV di Bandung dan muncul pertama kalinya pada tanggal 31 Desember, 1926 di teater Elite and Majestic, Bandung.[1] Setelah itu, lebih dari 2.200 film diproduksi.

Film Indonesia Terbaik

Sudah sejak lama ada beberapa pihak baik itu institusi, media ataupun perorangan yang berusaha menggolongkan film-film Indonesia sepanjang masa yang layak menjadi film yang terbaik berdasarkan kategori-kategori tertentu. Salah satunya adalah tabloid Bintang Indonesia yang pada akhir tahun 2007 berusaha memilah film-film apa saja yang dapat dikategorikan sebagai film Indonesia terbaik. Dari 160 film yang masuk dipilihlah 25 film yang dapat dikategorikan sebagai film-film Indonesia terbaik sepanjang masa. Film-film tersebut dipilih oleh 20 pengamat dan wartawan film yakni: Yan Widjaya (wartawan film senior), Ilham Bintang (wartawan film senior), Ipik Tanojo (Bali Post), Eric Sasono (pengamat film), Arya Gunawan (pengamat film), Noorca M. Massardi (wartawan film senior), Yudhistira Massardi (Gatra), Leila S. Chudori (Tempo), Frans Sartono (Kompas), Yusuf Assidiq (Republika), Aa Sudirman (Suara Pembaruan), Taufiqurrahman (The Jakarta Post), Eri Anugerah (Media Indonesia), Sandra Kartika (Wakil Pemimpin Redaksi Tabloid Teen), Telni Rusmitantri (Cek n Ricek), Ekky Imanjaya (situs Layarperak.com), Wenang Prakasa (Movie Monthly), Orlando Jafet (Cinemags), Poernomo Gontha Ridho (Koran Tempo), dan Ekal Prasetya (Seputar Indonesia)[2]. Ke-25 Film tersebut adalah:

  1. Tjoet Nja’ Dhien (1986)
  2. Naga Bonar (1986)
  3. Ada Apa dengan Cinta? (2001)
  4. Kejarlah Daku Kau Kutangkap (1985)
  5. Badai Pasti Berlalu (1977)
  6. Arisan! (2003)
  7. November 1828 (1978)
  8. Gie (2005)
  9. Taksi (1990)
  10. Ibunda (1986)
  11. Tiga Dara (1956)
  12. Si Doel Anak Betawi (1973)
  13. (Cintaku di) Kampus Biru (1976)
  14. Doea Tanda Mata (1984)
  15. Si Doel Anak Modern (1976)
  16. Petualangan Sherina (1999)
  17. Daun di Atas Bantal (1997)
  18. Pacar Ketinggalan Kereta (1988)
  19. Cinta Pertama (1973)
  20. Si Mamad (1973)
  21. Pengantin Remaja (1971)
  22. Cintaku di Rumah Susun (1987)
  23. Gita Cinta dari SMA (1979)
  24. Eliana, Eliana (2002)
  25. Inem Pelayan Sexy (1977)

Selasa, 14 Oktober 2008

Film Horror ??? Takkuuuttt...!!!

KATEGORI:

Sadar atau tidak, film Indonesia sekarang (khususnya tahun2 belakangan ini) didominasi oleh genre horror. dari yang horror cerdas sampai horror yang memprihatinkan... (menakutkan saja enggak, saat nonton bukannya ketakutan, tapi malah tertawa-tawa menonton adegan yang konyol, maksa dan lucu..) jadi, kira-kira dimana lucunya ?

disatu sisi, gembar-gembor yang selama ini muncul bahwa media (khususnya film), selain sebagai media hiburan, juga harus bisa menjadi media pembelajaran/pendidikan bagi masyarakat.. tapi nyatanya, pendidikan apa yang diberikan oleh film2 yang banyak melenceng dari nilai2 rasionalitas dan cenderung menjurus ke logika2 mistika ?

para insinyur di jepang sedang sibuk merakit dan mengembangkan robot "asimo"nya, para pengembang software sedang mengembangkan sistem operasi yang handal buat komputer2 dan peralatan masa depan, film2 asing banyak dibuat dengan teknologi animasi tingkat tinggi, tapi disini??? lha koq malah diajak mundur ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu.. dengan terus ditanamkan hal2 mistis dan jauh dari rasionalitas tersebut... coba anda bayangkan... :D

tapi ya begitu deehh... tetap tidak dilarang, dan boleh-boleh saja koq membuat dan menonton film2 horor... bagus juga koq buat pendidikan psikologi... TAPI dengan catatan yang berkualitas lah... oke man..???!!!

maju terus film indonesia!

Melihat posting ini, saya

Melihat posting ini, saya setuju sekali dengan anda. Film Indonesia harusnya diajak maju bukan mundur seperti yang ada di bioskop 21. Seharusnya bukan hanya orang-orang yang berduit tapi ga punya otak di dunia film yang mengembangkan film di Indonesia, tapi orang-orang yang memang hidup matinya di film. Seperti halnya seharusnya digerakkan orang-orang film IKJ supaya lebih realistis dan idealisnya keluar.

Berarti dengan ini, pemerintah juga harusnya membangun foundation atau serikat perfilman di Indonesia, majukan orang-orang kreatif yang ga punya duit untuk bisa bikin film. Saya bergerak di bidang yang satu ini, walaupun saya tidak tergabung dalam mahasiswa atau alumni IKJ perfilman tapi saya lihat ide dan concept mereka lumayan seru bikin saya mikir. Apalagi begitu lihat hasil-hasil yang mereka buat dengan uang yang mereka punya, wow.. amazing.. sayangnya kenapa mereka susah banget ya dapet duit untuk film layar lebar.

Pemerintah juga banyak larangan untuk perfilman di Indonesia, tidak boleh shooting disini tidak boleh shooting disana, banyak hal-hal yang seharusnya bisa maju jadi tersendat karena larangan-larangan yang ga jelas. Orang luar seperti hal nya orang-orang dari perfilman Perancis sempat ingin menolong orang-orang perfilman Indonesia tapi pada saat itu ditolak mentah-mentah oleh pemerintah. Ga masuk akal benar..